Hakikat Bimbingan Kelompok
I.
PENDAHULUAN
Bimbingan dan konseling merupakan bentuk
layanan pemberian bantuan kepada individu yang mempunyai suatu masalah. Layanan
bimbingan dan konseling di kelompokkan menjadi dua, yaitu bimbingan konseling
individu dan bimbingan konseling kelompok.
Bimbingan kelompok dan konseling kelompok
dapat dilakukan bersama-sama dan berkelompok. Dalam makalah ini akan membahas
lebih lanjut mengenai latar belakang, pengertian dan keuntungan bimbingan
konseling kelompok serta prinsip-prinsip bimbingan konseling kelompok.
II.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaiman latar belakang pendekatan bimbingan
kelompok ?
2.
Apa hakikat pendekatan kelompok ?
3.
Apa pengertian dan kegunaan bimbingan kelompok
?
4.
Jelaskan keuntungan menggunakan metode
pendekatan kelompok ?
5.
Apa saja prinsip-prinsip pendekatan kelompok ?
6.
Apa
saja Dasar-dasar Bimbingan Kelompok?
III.
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Pendekatan Bimbingan Kelompok
.
Dalam Sebagai makhluk sosial manusia itu tidak dapat melepaskan diri dari
manusia lainnya. Antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya saling
membutuhkan dan saling berhubungan hubungan ini akan terjadilah suatu proses
saling mempengaruhi. Dalam kaitannya dengan kelompok ,antara anggota yang satu
dengan anggota kelompok yang lain akan terjadi saling pengaruh mempengaruhi.
Proses saling mempengaruhi ini dalam kehidupan kelompok itulah yang sebenarnya
yang dijadikan landasan di selenggarakannya bimbingan kelompok. Pemaparan
konsep kelompok merupakan sebuah sistem yang terdiri atas person-person yang
mendukung eksistensi kelompok dan memiliki kebutuhan terhadap kelompok secara
mendasar penggunaan kelompok sebagai alat atau media membantu dalam konseling
karena individu pada hakikatnya makhluk social. Individu pada dasarnya selalu
membutuhkan orang lain untuk belajar serta untuk mengembangkan diri.
Prosedur
pengembangan, serta hubungan kelompok dengan individu, kelompok lain, maupun
institusi yang lebih besar. Secara lebih sederhana Jacobs Harvil dan Masson
(1994) mendeskripsikan dinamika kelompok sebagai kekuatan untuk membentuk dan
mengembangkan kelompok. Selama tahun 1920-an istilah bimbingan dan pendidikan
memiliki arti yang tidak jauh beda satu sama lain. Bentuk pelaksanaan bimbingan
kelompok secara klasikal menjadi ciri nkhas dari model bimbingan, seperti yang
dikembangkan John M. Brewer. Brewer berpandangan bahwa tugas ppokok semua
tenaga kependidikan adalah mempersiapkan siswa untuk mengatur berbagai bidang
kehidupan sedemikian rupa sehingga bermakna dan memberikan kepuasan.
B.
Hakikat Pendekatan Kelompok
Ditinjau dari
metode pendekatannya, secara garis besar bimbingan dapat dibedakan dalam dua
cara yaitu pendekatan secara individual dan teknik pendekatan secara kelompok.
Teknik
pendekatan secara individual, yaitu bimbingan yang diberikan secara individual
atau perorangan. Hal tersebut sering dikenal dengan istilah “individual
conseling” karena bimbingan tersebut dilakukan secara individual. Sedangkan teknik
pendekatan secara kelompok yaitu bimbingan yang dilaksanakan secara kelompok
terhadap sejumlah individu sekaligus sehingga beberapa orang atau individu
sekaligus dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan.
Bimbingan
kelompok dilaksanakan jika masalah yang dihadapi beberapa murid relative
mempunyai kesediaan untuk dilayani secara kelompok. Akan tetapi, jika klien
keberatan masalahnya diketahui orang lain (selain konselor), bimbingan kelompok
seyogyanya tidak dilakukan, melainkan perlu dilayani secara individual. Oleh
karena itu, selain masalah yang timbul tersebut dihadapi oleh banyak murid. Factor
kesediaan klien itu sendiri akan ikut menentukan bentuk layanan bimbingan
kelompok. Bimbingan kelompok memang akan efektif sepanjang memenuhi persyaratan
tersebut. Selain iyu, bimbingan kelompok sering dilakukan dalam rangka
usaha-usaha yang bersifat preventif.
Bimbingan
kelompok tidak termasuk menumbuhkan atau memperkembangkan suatu kelompok,
misalnya membina suatu kerumunan menjadi suatu kelompok atau membina suatu
kelompok yang tadinya kecil dan tidak mantap menjadi kelompok yang besar, kuat
dan mantap. Bimbingan kelompok lebih merupakan suatu bimbingan kepada
individu-individu melalui prosedur kelompok. Dalam hal ini, kelompok merupakan
wadah dimana di dalamnya diadakan supaya bimbingan dalam rangka membantu
individu-individu yang memerlukan bantuan.
Gibson dan
Mitchell (1981) menjelaskan bahwa karakteristik kelompok ada tiga, yaitu
interaksi, persepsi dan saling ketergantungan.[1]
Kelompok yang hidup ialah yang berdinamika, bergerak dan aktif berfungsi untuk
memenuhi suatu kebutuhan. Kelompok yang hidup selalu bergerak dan aktif. Suatu
kelompok yang diam, tidak bergerak dapat dikatakan sebagai media dalam upaya
membimbing individu-individu yang memerlukan.
Dalam konseling
perorangan, media dinamika kelompok seperti itu tidak dapat dijumpai. Oleh karena
itu, apabila klien yang dibantu tersebut memerlukan bantuan yang bersangkutpaut
dengan dinamika kelompok, layanan konseling perorangan tidak memadai dan
layanan bimbingan kelompok mungkin lebih tepat. Klien tersebut perlu
diterjunkan dinamika kelompok yang sebenernya, dimana dalam dinamika kelompok
tersebut diisi dengan bimbingan, dan diharapkan klien tersebut dapat
m,emperkembangkan diri kearah pemecahan masalah yang dihadapinya.
C.
Pengertian dan Kegunaan Bimbingan Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok merupakan dua jenis layanan pokok
dari sejumlah layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah atau di luar
setting sekolah. Adapun pengertia bimbingan kelompok menurut para ahli :
1.
Menurut
prayitno (1995:62) : bimbingan kelompok berarti memanfaatkan dinamika untuk
mencapai tujuan-tujuan bimbingan dan konseling. Bimbingan kelompok lebih
merupakan suatu upaya bimbingan kepada individu-individu melalui kelompok.
2.
Menurut
Dewa Ketut Sukardi (2002:48) ; bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai
bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/konselor) yaang
berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai
pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
3.
Menurut
Prof. mungin (2005:17) : bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok
dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan
diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih social atau untuk membangun
anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Jadi dapat
disimpulkan kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan dan
bimbingan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk kelompok
dengan memanfaaatkan dinamika kelmpok untuk membahas topic tertentu yang
dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman, pengenmbangan
dan pertimbangan pengambilan keputusan/tindakan individu.
Kegunaan bimbingan kelompok dapat disimpulkan bahwa
orientasi bimbingan kelompok lebih mengarah pada upaya pencegahan terjadinya
suatu masalah, sekaligus mengandung fungsi pemeliharaan dan pengembangan.[2]
Kegunaan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah perkembangannya masalah
atau kesulitan pada diri klien. Informasi yang diberikan dalam bimbingan
kelompok itu terutama dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman
diri dan pemahaman mengenai orang lain, sedangkan perubahan sikap merupakan
tujuan yang tidak langsung.[3]
D.
Keuntungan Menggunakan Metode Pendekatan Kelompok
Konselor
sebagai pemimpin kelompok perlu memperhatikan hak dan kewajiban klien sebagai
anggota kelompoknya, yaitu :
1.
Mampu
memperluas populasi layanan
2.
Menghemat
waktu pelaksanaan
3.
Mengajarkan
individu untuk selalu komitmen pada aturan
4.
Mengajarkan
individu untuk hidup dalam suatu lingkungan yang lebih luas
5.
Terbuka
terhadap perbedaan dan permasalahan dirinya dengan orang lain
Sedangkan keuntungan konseling kelompok menurut Jacobs, Harvill dan
Masson (1994) adalah :
1.
Perasaan
membagi keadaan bersama
2.
Rasa
memiliki
3.
Kesempatan
untuk berpraktek dengan orang lain
4.
Kesempatan
untuk menerima berbagai umpan balik
5.
Belajar
seolah-olah mengalami berdasarkan kepedulian orang lain
6.
Perkiraan
untuk menghadapi kenyataan hidup
7.
Dorongan
teman guna memelihara komitmen[4]
E.
Prinsip-prinsip Pendekatan Kelompok
Seorang
pembimbing memilih metode pendekatan kelompok karena pembimbing mengerti latar
belakang kebutuhan-kebutuhan jiwa anak sehingga dapat menciptakan suasana
kelompok yang menunjang pemenuhan kebutuhan-kebutuhan anak, antara lain :
1.
Kebutuhan
primer
2.
Kebutuhan
social
3.
Kebutuhan
akan perasaan memadu (integrasi), harmonis, seimbang akan kebutuhan individual
dan social yang bersifat kodrati
Selain
secara langsung berdasarkan pada prinsip kebutuhan anak, prinsip-prinsip dasar
berikut juga dijadikan dasar pertimbangan :
1.
Manusia
merupakan makhluk individual sekaligus makhluk social
2.
Sebagai
pembimbing harus membimbing individu dalam mencapai keselarasan keseimbangan
perkembangan pribadi
F.
Dasar-dasar Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk usaha pemberian bantuan kepada
orang-orang yang mengalami masalah. Suasana kelompok yaitu antar hubungan dari
semua orang yang terlibat dalam kelompok, dapat menjadi wahana dimana
masing-masing anggota kelompok tersebut secara perorangan dapat memanfaatkan
semua informasi, tanggapan kepentingan dirinya yang bersangkutan dengan
masalahnya tersebut timbal balik merupakan dinamika dari kehidupan kelompok
yang akan membawa kemanfaatan bagi para
anggotanya.
Melalui dinamika kehidupan kelompok tersebut hendaknya setiap
anggota kelompok mampu tegak sebagai perorangan yang sedang mengembangkan
kediriannya dalam hubungan dengan orang lain. Tiap-tiap individu hendaknya
mampu mewujudkan kediriannya secara penuh dengan selalu mengingat kepentingan
orang lain. Bimingan kelompok seharusnya menjadi tempat penempatan sikap,
keterampilan dan keberanian social yang bertenggang rasa.
Dalam rangka bimbingan kelompok terdapat dua jenis kelompok yang
dapat dikembangkan yaitu kelompok bebas dan kelompok tugas. Perkeembangan yang akan
timbul dalam kelompok bebas nantinya akan menjadi isi dan mewarnai kehidupan
kelompok tersebut. Kelompok bebas memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
seluruh anggotanya untuk menentukan arah dan isi kegiatan klelompok tersebut.
Kelompok tugas adalah kelompok yang diberi tugas untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Dalam kelompok tugas, perhatian diarahkan kepada satu titik pusat,
yaitu penyelesaian tugas.[5]
IV.
Kesimpulan
Sebagai
makhluk sosial manusia itu tidak dapat melepaskan diri dari manusia lainnya.Antara
manusia yang satu dengan manusia yang lainnya saling membutuhkan dan saling
berhubungan
Kegiatan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan dan
bimbingan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu dalam bentuk
kelompok dengan memanfaaatkan dinamika kelmpok untuk membahas topic tertentu
yang dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan menunjang pemahaman,
pengenmbangan dan pertimbangan pengambilan keputusan/tindakan individu.
Sedangkan
keuntungan konseling kelompok menurut Jacobs, Harvill dan Masson (1994) adalah
:
1.
Perasaan
membagi keadaan bersama
2.
Rasa
memiliki
3.
Kesempatan
untuk berpraktek dengan orang lain
4.
Kesempatan
untuk menerima berbagai umpan balik
5.
Belajar
seolah-olah mengalami berdasarkan kepedulian orang lain
6.
Perkiraan
untuk menghadapi kenyataan hidup
7.
Dorongan
teman guna memelihara komitmen
V.
Penutup
Demikian makalah ini kami susun guna untuk dijadikan
bahan pelajaran atau referensi. Akan tetapi penulis tetap berharap agar para
pembaca memberikan kritik dan saran supaya dalam penyusunan makalah berikutnya
dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membutuhkan
Daftar Pustaka
Adhiputra, AA. Ngurah. Konseling
Kelompok, MEDIA AKADEMI : Yogyakarta. 2015.
Hartinah, Siti. Konsep Dasar Bimbingan
Kelompok, Bandung : PT Rafika Aditama. 2009
Junitika
Nurihsa, Achmad.Bimbingan
dan Konseling. PT Rafika Aditama : Bandung. 2006.
Kurnanto, M. Edi. Konseling
Kelompok. Bandung. Penerbit : Alfabeta. 20
Natawidjaja, Rohman. Pendekatan-Pendekatan
Penyuluhan Kelompok 1, Penerbit cv. Diponegoro : Bandung.
1987.
[1]
M. Edi Kurnanto, Konseling Kelompok. Bandung. Penerbit : Alfabeta. 2013.
Hal:120
[2]
Achmad Junitika Nurihsa, Bimbingan dan Konseling. PT Rafika Aditama :
Bandung. 2006. Hal. 23
[3]
Rocman Natawidjaja, Pendekatan-Pendekatan Penyuluhan Kelompok 1,
Penerbit cv. Diponegoro : Bandung. 1987. Hal 32
[4]
AA. Ngurah Adhiputra, Konseling Kelompok, MEDIA AKADEMI : Yogyakarta.
2015. Hal : 27
[5]
Siti Hartinah, Konsep Dasar Bimbingan Kelompok, Bandung : PT Rafika
Aditama. 2009. Hal : 11
Komentar
Posting Komentar